tribunnews.com - PSMS Medan
melawat ke Pontianak dengan kepercayaan diri tinggi berbekal empat lakon
laga liga tanpa terkalahkan. Tak hanya itu, kendala non teknis juga
sudah disingsingkan sebab bonus dan 80 persen dari gaji sebulan sudah
dikucurkan.
Edy Syahputra tak ragu untuk menjanjikan akan mewantahkan permainan
terbuka kala dijamu Persipon Pontianak pada lanjutan laga Divisi Utama
garapan PT LPIS di Stadion Sultan Syarif Abdulrahman sore ini.
Perubahan taktikal mendasar pun diusung. Di dua lakon laga tandang
sebelumnya, Ayam Kinantan memakai pakem 4-2-3-1. Dua hasil seri dari
PSSB Bireuen dan PSBL Langsa dituai kala itu. Kini, Edy menurunkan
strategi berdaya serang tinggi lewat penerapan 4-4-2.
"Tim akan tampil tanpa beban saat menghadapi Persipon. Skuat terbaik
bisa diturunkan dan tak ada kendala teknis yang jadi beban. Saya janji
PSMS akan meladeni tuan rumah dengan permainan terbuka. Tapi sekali lagi
saya tegaskan ini bukan karena kami meremehkan Persipon, kewaspadaan
tetap harus terjaga," katanya kepada Tribun, Selasa (14/5).
Kesiapan internal anak asuh Edy memang terbilang mapan. Produktif
dengan mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan tiga gol saja. Duet
penyerang lokal Saktiawan Sinaga dan Jecky Pasarella menyetor
masing-masing trigol, top skor sementara di grup I.
Begitupun, pelatih berlisensi A nasional ini tak bisa menutup
kekuatirannya perihal soliditas kerja bertahan kolektif. Pasalnya
kebobolan tiga gol harus dicecap karena kesalahan sendiri. Namun,
kelemahan elementer ini sudah dipoles di fase persiapan.
Guna mengatasi problem tersebut, dua gelandang defensif dipancang
untuk menyeimbangkan kualitas serangan dan pertahanan. Donny Fernando
Siregar dan Samsul Bahri berperan untuk tugas itu. Kuartet bek akan
diisi Agung Prasetyo, Ari Yuganda, Romi Agustiawan, dan Irwanto.
"Kami telah belajar dari kesalahan sebelumnya. Karena itu, kami akan
tetap berkonsentrasi penuh ketika lawan berhasil merebut bola. Saya
yakin, PSMS bisa bawa pulang poin dari sini," kata gelandang defensif,
Donny Siregar saat dihubungi dari Medan.
Sementara itu, pasukan Elang Khatulistiwa, julukan Persipon, berada
dalam kondisi yang kurang menjanjikan. Pertandingan menghadapi PSMS
merupakan laga kandang perdana. Sebelumnya duel dua laga kandang
menghadapi Persekab Bandung dan PSIS Semarang berujung menang tanpa
bertanding (walk out).
Itu sebabnya Kurniawan Dwi Yulianto berpotensi gugup ketika melakoni
duel perdana di rumah sendiri. Sebelumnya, dua laga tandang berujung
kekalahan menyesakkan. Ditaklukkan Persitara 0-2 dan digilas Lampung FC
tiga gol tanpa balas.
Namun, pelatih Winedi Purwito sudah menyiapkan strategi khusus untuk
menuai kemenangan di depan pendukungnya. Tripoin dipancang sebagai harga
mati untuk menghapus dahaga kekalahan dan kemenangan tanpa keringat.