Wednesday, 27 March 2013

Persipon Terancam Terdegradasi

KOTAPONTIANAK.ORG - Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digulirkan di Hotel Borobudur Jakarta, Minggu (17/3) ternyata berdampak buruk bagi Persipon Kalbar. Dengan penggabungan liga professional antara Indonesia Primier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) bisa-bisa membuat beberapa klub di divisi utama terdegradasi, termasuk klub sepakbola kebanggaan masyarakat kota Pontianak Persipon.

“Penyatuan dua kubu ini, membuat keprihatinan beberapa klub yang berlaga di divisi utama. Termasuk Persipon. Bisa saja kita terdegradasi dan gagal berlaga di divisi utama. Kita berharap Pak Zulfadli sebagai exco bisa memperjuangkan agar Persipon tetap bisa berlaga di divisi utama,” ungkap Sekretaris PSSI Kalbar Muhammad Husni via telpon dari Jakarta.

Husni yang menghadiri KLB di Hotel Borobudur Jakarta 16-17 Maret kemarin memaparkan KLB menghasilkan keputusan terbaik. Bubarnya KSPI dan penggabungan Indonesia Primier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) dinilai sebagai babak baru bagi sepakbola nasional. “Poin soal penyatuan liga sudah ditetapkan dan akan dilakukan awal musim depan. Sebanyak 18 klub Liga Super Indonesia akan digabungkan dengan empat klub Liga Primer Indonesia, yakni Semen Padang, Persiba Bantul, Persiraja Banda Aceh dan PersijapJepara,” ungkap dia.

Menurut Husni, jumlah peserta ini akan berkurang dua tim setiap tahunnya, sehingga kembali menjadi 18 tim dalam satu divisi. Sementara itu,  draft revisi Statuta PSSI yang sudah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak mendapat sedikit tambahan pada saat kongres. Pada pasal 38 ditambahkan ayat yang memperbolehkan sepertiga anggota Komite Eksekutif mengambil keputusan.
“KLB ini diamati langsung oleh FIFA dan AFC. Mereka mengatakan Indonesia akan lepas dari sanksi. Ini menggembirakan bagi kita dantentunya bagi masyarakat Indonesia, karena tidak ada sanksi dari FIFA,” ungkap Husni

Satu poin lain, tambah Husni lagi, yakni pengembalian anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, juga dilakukan. “Kita patut berbangga, karena Pak Zulfadli kembali dipilih sebagai exco,” ujar dia.
Dalam KLB ini, jelas Husni, Kongres menjatuhkan hukuman kepada enam anggota Exco yang meninggalkan KLB sebelum kegiatan usai (walk out). Selain itu terdapat perubahan susunan Komite Eksekutif dari 11 menjadi 15, atas keinginan para 100 pemilik suara peserta KLB. Kelima belas Exco itu itu terdiri dari satu ketua umum yang dijabat oleh Djohar Arifin Husin, dua wakil ketua umum yakni Farid Rahman dan La Nyalla Mattalitti serta 12 anggota yakni Robertho Rouw, Erwin Dwi Budiawan, Toni Aprilani, Tuty Dau, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso dan empat anggota baru yakni Zulfadhli, Djamal Azis, Hardi Hasan dan La Siya.

Husni berharap konflik sepak bola nasional benarbenar selesai. Ia juga berharap para pengurus PSSI di tingkat daerah bisa mengikuti langkah para pimpinan mereka yang berdamai. “Di pusat kita sudah menyatu, kita berharap pengurus yang masih dualisme untuk menyatu baik di provinsi, cabang dan klub untuk menyelesaikan masalah, agar kita satu kapal menuju sukses
sepak bola Indonesia,” harapannya. (bdi)


 
Design by ThemeShift | Edited by Daily Herza | Pasang Iklan Disini